Jurnalistik kini bukan saja merupakan kegiatan praktis sekelompok orang yang mencurahkan perhatiannya dalam dunia pers atau persuratkabaran. Bukan pula hanya nama suatu mata kuliah yang disajikan pada suatu lembaga pendidikan. Jurnalistik kini telah jauh berkembang menjadi satu lembaga pendidikan formal yang mandiri. Karena itu, persoalan jurnalistik kini tidak lagi terbatas hanya pada aspek-aspek teknis pengelolaan perusahaan penerbitan, melainkan telah melebar pada masalah-masalah akademik. Sejak berdirinya School of Jurnalism di Columbia University pada 1912, kemudian di Indonesia dibuka jurusan publisistik pada Fakultas Sosial Politik Universitas Gadjah Mada pada 1950-an, masalah-masalah yang berkaitan dengan kurikulum pendidikan jurnalistik mulai diperbincangkan.

Pada aspek teknis, jurnalistik hampir tidak pernah selesai dibicarakan. Mulai dari masalah etika profesi, norma perusahaan, sampai pada aspek hukum yang mengikat kehidupannya, jurnalistik selalu hadir menjadi topik yang menarik. Pada aspek hukum, misalnya, sialang pendapat si sekitar peraturan perundang-undangan pers di Indonesia juga tidak pernah berakhir. Pada aspek akademik, jurnalistik tidak pernah luput dari perhatian para pakar professional atau sekadar peminat biasa. Sebagai salah satu bidang kajian ilmiah, jurnalistik terus dikembangkan untuk menemukan konsep-konsep baru yang lebih relevan dengan dunia empiris. Sedangkan secara kelembagaan, jurnalistik juga tetap menarik perhatian berbagai kalangan di dunia pendidikan.

Buku PENGANTAR ILMU JURNALISTIK ini membahas teori serta perkembangan jurnalistik dan pers. Kajian dalam buku ini menitikberatkan pada pembahasan pengertian serta perkembangan jurnalistik dan pers, masalah-masalah pokok dalam pers dan jurnalistik, penulisan editorial, ruang lingkup media jurnalistik, penulisan berita, serta pencarian bahan khusus dalam jurnalistik. Karenanya, buku ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen Ilmu Komunikasi; pemerhati jurnalistik dan pers; serta Anda yang berminat pada dunia jurnalistik.